Initiating FAIR geothermal data in Indonesia

Abstract

Abstract in English

One of the main keys to scientific development is data availability. Not only is the data easily discovered and downloaded, there's also needs for the data to be easily reused. Geothermal researchers, research institutions and industries are the three main stakeholders to foster data sharing and data reuse. Very expensive deep well datasets as well as advanced logging datasets are very important not only for exploitation purposes but also for the community involved, e.g., for regional planning or common environmental analyses. In data sharing, we have four principles of F.A.I.R data. Principle 1 Findable: data uploaded to open repository with proper data documentations and data schema, Principle 2 Accessible: removed access restrictions such as user id and password for easy downloads. In case of data from commercial entities, embargoed data is permitted with a clear embargo duration and data request procedure, Principle 3 Interoperable: all data must be prepared in a manner for straightforward data exchange between platforms, Principle 4 Reusable: all data must be submitted using common conventional file format, preferably text-based file (e.g., `csv` or `txt`) therefore it can be analyzed using various software and hardware. The fact that geothermal industries are packed with for-profit motivations and capital intensive would give even more reasons to embrace data sharing. It would be a good way for them to share their role in supporting society. The contributions from multiple stakeholders are the most essential part in science development. In the context of the commercial industry, data sharing is a form of corporate social responsibility (CSR). It shouldn't be defined only as giving out funding to support local communities.

Abstract in Indonesian

Salah satu kunci utama perkembangan ilmu pengetahuan adalah ketersediaan data. Tidak hanya datanya mudah ditemukan dan diunduh, ada juga kebutuhan agar data tersebut dapat digunakan kembali dengan mudah. Peneliti panas bumi, lembaga penelitian, dan industri adalah tiga pemangku kepentingan utama untuk mendorong berbagi data dan penggunaan kembali data. Kumpulan data sumur dalam yang sangat mahal serta kumpulan data logging yang canggih sangat penting tidak hanya untuk tujuan eksploitasi tetapi juga untuk komunitas yang terlibat, misalnya untuk perencanaan wilayah atau analisis lingkungan umum.

Dalam berbagi data, kami memiliki empat prinsip data F.A.I.R.

Prinsip 1 Findable/Dapat ditemukan:

data yang diunggah ke repositori terbuka dengan dokumentasi data dan skema data yang benar,

Prinsip 2 Accessible/Dapat diakses:

pembatasan akses yang dihapus seperti id pengguna dan kata sandi untuk pengunduhan yang mudah. Dalam kasus data dari entitas komersial, data yang diembargo diizinkan dengan durasi embargo yang jelas dan prosedur permintaan data,

Prinsip 3 Interoperable/Dapat dioperasikan:

semua data harus disiapkan dengan cara untuk pertukaran data langsung antar platform,

Prinsip 4 Reusable/Dapat digunakan kembali:

semua data harus diserahkan menggunakan format file konvensional yang umum, lebih disukai file berbasis teks (mis., `csv` atau` txt`) sehingga dapat dianalisis menggunakan berbagai perangkat lunak dan perangkat keras. Fakta bahwa industri panas bumi dikemas dengan motivasi mencari keuntungan dan padat modal akan memberikan lebih banyak alasan untuk merangkul berbagi data. Ini akan menjadi cara yang baik bagi mereka untuk berbagi peran dalam mendukung masyarakat. Kontribusi dari berbagai pemangku kepentingan merupakan bagian terpenting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam konteks industri komersial, berbagi data merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Ini tidak boleh didefinisikan hanya sebagai memberikan dana untuk mendukung komunitas lokal.